KITAB KESOPANAN TIDUR ADAB-ADAB KESOPANAN TIDUR DAN BERBARING

811. Dari al-Bara' bin 'Azib radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah
s.a.w. itu apabila menempatkan diri pada tempat tidurnya, maka beliau tidur
atas belahan tubuhnya yang sebelah kanan, lalu mengucapkan - yang artinya:
"Ya Allah, saya menyerahkan jiwaku padaMu, saya hadapkan wajahku
padaMu, saya aturkan urusanku padaMu, saya tempatkan punggungku
padaMu. Demikian itu adalah karena kecintaan serta ketakutanku padaMu.
Tiada tempat berdiam dan tiada pula tempat menyelamatkan diri daripadaMu,
melainkan kepadaMu. Saya beriman kepada kitab yang Engkau turunkan serta
kepada Nabi yang Engkau utus."
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dengan lafaz ini dalam kitab al-Adab
dari kitab shahihnya.
812. Dari al-Bara' bin 'Azib r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku:
"jikalau engkau mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu'-lah dulu
sebagaimana wudhu'mu untuk bersembahyang, kemudian berbaringiah pada
belahan tubuhmu sebelah kanan dan ucapkan sebagaimana di atas-yakni yang
meriwayatkan Hadis ini menyebutkan seperti yang tertera dalam Hadis 811 -
dan di situ ditambah: Beliau s.a.w. bersabda: "Jadikanlah ucapan di atas itu
sebagai kalimat-kalimat yang terakhir sekali engkau ucapkan -sebelum tidur itu." (Muttafaq 'alaih)
813. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Nabi s.a.w. itu
bersembahyang dari sebagian waktu malam sebanyak sebelas rakaat. Kemudian
apabila fajar telah menyingsing, beliau s.a.w. bersembahyang dua rakaat yang
ringan sekali, kemudian beliau berbaring atas belahan tubuhnya yang sebelah
kanan, sehingga juru azan .datang lalu ia memberitahukan pada beliau - tentang
sudah berkumpulnya para manusia yang hendak bersembahyang subuh
dengan berjamaah." (Muttafaq 'alaih)
814. Dari Hudzaifah r.a., katanya: "Nabi s.a.w. itu apabila mengambil
tempat tidurnya di waktu malam, beliau meletakkan tangannya di bawah
pipinya lalu mengucapkan - yang artinya: "Ya Allah, dengan namaMulah saya
mati dan hidup," dan apabila beliau bangun, lalu mengucapkan - yang artinya:
"Segenap puji bagi Allah yang memberikan kehidupan kepada kita sesudah
mematikan kita dan kepadaNya tempat kembali." (Riwayat Bukhari)
815. Dari Ya'isy bin Tikhfah al-Ghifari radhiallahu 'anhuma, katanya:
"Ayahku berkata: Pada suatu ketika saya berbaring dalam masjid atas perutku,
tiba-tiba ada seorang lelaki yang menggerak-gerakkan saya dengan kakinya, lalu
berkata: "Sesungguhnya cara tidur yang sedemikian ini adalah cara berbaring
yang dibenci oleh Allah."
Ayahku berkata: "Kemudian saya melihat orang itu, tiba-tiba ia adalah Rasulullah s.a.w."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
816. Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah s.a.w., katanya: "Barangsiapa
yang duduk di suatu tempat duduk dan ia tidak berzikir kepada Allah Ta'ala
dalam duduknya itu, maka atas orang itu ada kekurangan dari Allah dan
barangsiapa yang berbaring di suatu tempat pembaringan dan ia tidak berzikir
kepada Allah Ta'ala dalam berbaringnya itu, maka atas orang itu ada
kekurangan dari Allah."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.

Attirah dengan kasrahnya (a' mutsannat di atas, artinya ialah kekurangan,
ada yang mengatakan tuntutan karena penganiayaan.