Shalat Sunnah Zuhur

1110. Dari ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya bersembahyang
bersama Rasulullah s.a.w. dua rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat
sesudahnya." (Muttafaq 'alaih)

1111. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi s.a.w. itu tidak
meninggalkan shalat sunnah sebanyak empat rakaat sebelum Zuhur." (Riwayat Bukhari)

1112. Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula, katanya: "Nabi s.a.w.
bersembahyang di rumahku empat rakaat sebelum Zuhur kemudian keluar lalu
bersembahyang bersama orang banyak, terus masuk rumah lagi lalu
bersembahyang dua rakaat. Beliau s.a.w. itu juga bersembahyang Maghrib
bersama orang banyak lalu masuk rumah terus bersembahyang dua rakaat
sunnah dan beliau s.a.w. bersembahyang Isya' dengan orang banyak dan masuk
rumah lalu bersembahyang dua rakaat sunnah. (Riwayat Muslim)


1113. Dari Ummu Habibah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Barangsiapa menjaga shalat sunnah empat rakaat sebelum Zuhur dan
empat rakaat lagi sesudahnya, maka Allah mengharamkan orang itu atas neraka."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi, dan Termidzi
mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

1114. Dari Abdullah bin as-Saib r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w.
bersembahyang empat rakaat sunnah setelah matahari lingsir -tergelincir-yaitu
sebelum shalat Zuhur -yang wajib- dan bersabda: "Bahwasanya ini adalah saat
dibukanya pintu-pintu langit, maka saya senang kalau amalan shalihku naik di situ."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah
Hadis hasan shahih.

1115. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi s.a.w. apabila tidak
bersembahyang empat rakaat sebelum Zuhur, maka beliau s.a.w.
bersembahyang empat rakaat itu sesudahnya Zuhur."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.