Keutamaan Shalat Jum'ah, Kewajibannya, Mandi Untuk Menghadhirinya, Datang Berpagi-pagi Kepadanya, Doa Pada Hari Jum'ah, Membaca Shalawat Nabi Pada Hari Itu, Uraian Perihal Saat Dikabulkannya Doa-doa Dan Sunnahnya Memperbanyak Zikir Kepada Allah Ta'ala Sesudah Jum'ah
Allah Ta'ala berfirman:
"Maka jikalau shalat sudah diselesaikan, maka menyebarlah di bumi dan carilah dari
keutamaan Allah dan ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya, supaya engkau semua
dapat berbahagia." (al-Jumu'ah: 10)
1144. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sebaik-baik hari yang matahari terbit pada hari itu ialah hari jum'ah. Pada
hari itulah Adam diciptakan dan pada hari itu pula ia dimasukkan dalam
syurga dan juga pada hari itulah ia dikeluarkan dari syurga itu," (Riwayat Muslim)
1145. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa berwudhu' lalu memperbaguskan wudhu'nya, Kemudian
mendatangi shalat Jum'ah terus mendengar dan berdiam diri - tidak berbicara
samasekali, maka diampunkanlah untuknya antara Jum'ah itu dengan
Jum'ah yang berikutnya, dengan diberi tambahan tiga hari lagi. Barangsiapa
yang memegang kerikil - batu kecil untuk dipermain-mainkan sehingga tidak
memperhatikan isi khutbah, maka ia telah melakukan kelalaian - yakni
bersalah." (Riwayat Muslim)
1146. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., katanya: "Shalat lima waktu dan
dari Jum'ah satu ke Jum'ah berikutnya, dari Ramadhan ke Ramadhan, adalah
sebagai penebus – yakni penebus dosa - antara waktu-waktu kesemuanya itu -
yakni antara waktu yang satu dengan waktu yang berikutnya, selama dosa-dosa
besar dijauhi." (Riwayat Muslim)
1147. Dari Abu Hurairah dan juga dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhum,
bahwasanya keduanya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda di atas tiang-
tiang mimbarnya:
"Niscayalah kaum-kaum - orang-orang banyak - itu harus suka
menghentikan kebiasaan mereka meninggalkan shalat-shalat Jum'ah, atau -
kalau tidak demikian, maka niscayalah Allah akan menutup di atas hati-hati
mereka kemudian pastilah mereka akan termasuk dalam golongan orang-
orang yang lalai." (Riwayat Muslim)
1148. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Jikalau seseorang di antara engkau semua mendatangi shalat Jum'ah, maka
hendaklah mandi dulu." (Muttafaq 'alaih)
1149. Dari Abu Said r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Mandi Jum'ah itu adalah wajib bagi setiap orang yang sudah baligh."
(Muttafaq 'alaih)
Yang dimaksudkan dengan Almuhtalim ialah orang yang sudah baligh -
dewasa dan berakal, sedang yang dimaksudkan wajib ialah secara pilihan,
seperti kata seseorang pada kawannya: "Hakmu itu wajib atasku."
1150. Dari Samurah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa
berwudhu' pada hari Jum'ah, maka dengan ke-ringanan itu - bolehlah
dilakukan dan tanpa mandi - dan itupun sudah baik. Tetapi barangsiapa
yang mandi, maka mandi itu adalah lebih utama."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan
Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
1151. Dari Salman r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidaklah
seseorang lelaki itu mandi pada hari Jum'ah, lalu bersuci sekuasa ia
melakukan bersuci tadi dan berminyak dengan minyaknya atau mengambil
darisebagian harum-haruman – minyak harum - yang ada di rumahnya,
selanjutnya ia keluar, lalu tidak memisahkan antara dua orang yang sedang
duduk, kemudian ber- sembahyang yang telah ditentukan untuknya - yakni
shalat sunnah Tahiyyatul masjid, seterusnya berdiam diri - tidak bercakap-
cakap - ketika imam berbicara, melainkan diampunkanlah untuknya antara
Jum'ah itu dengan Jum'ah lainnya - yakni yang berikutnya." (Riwayat Bukhari)
1152. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa mandi pada hari Jum'ah sebagaimana mandi ketika janabah,
lalu pergi - ke masjid, maka seolah-olah ia berkurban seekor unta, dan
barangsiapa yang pergi pada jalan kedua, maka seolah-olah ia berkurban seekor
lembu, dan barangsiapa pergi pada jam ketiga, maka seolah-olah ia berkurban
seekor kambing yang bertanduk, dan barangsiapa pergi pada jam keempat,
maka seolah-olah ia berkurban seekor ayam betina, dan barangsiapa pergi pada
jam kelima, maka seolah-olah ia berkurban sebutir telur. Apabila imam telah
keluar, maka para malaikat - yang mencatat - itu semuanya mendengarkan
zikir - yakni khutbah." (Muttafaq 'alaih)
Sabdanya: Ghuslal janabah yakni mandi seperti mandi ketika janabah dalam
sifat dan keadaannya.
1153. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. menyebut-
nyebutkan hari Jum'ah, lalu beliau s.a.w. bersabda:
"Dalam hari Jum'ah itu suatu saat yang tidak dicocoki oleh seseorang
Muslim dan ia sedang berdiri bersembahyang sambil memohonkan sesuatu
permohonan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan apa yang
dimohonkannya itu." Rasulullah mengisyaratkan dengan tangannya sebagai
tanda mempersedikitkan waktu yang dimaksudkan itu." (Muttafaq 'alaih)
1154. Dari Abu Burdah bin Abu Musa al-Asy'ari r.a., katanya: "Abdullah
bin Umarradhiallahu 'anhuma berkata: "Apakah engkau pernah mendengar
ayahmu menceriterakan tentang Rasulullah s.a.w. dalam hal shalat Jum'ah?"
la berkata: "Saya - Abu Burdah -[menjawab: "Ya, saya pernah mendengar ia
berkata: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Waktu yang mustajab itu ialah antara duduknya imam - di atas mimbar
sampai shalat diselesaikan." (Riwayat Muslim)
1155. Dari Aus bin Aus r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya di antara hari-harimu semua yang lebih utama ialah hari
Jum'ah, maka dari itu perbanyakkanlah membaca shalawat padaku dalam hari
Jum'ah itu, sebab sesungguhnya shalawatmu semua itu ditunjukkan kepadaku."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
Terjamahan dari Kitab Riyadush Shalihin, Al-Quran Dan Kumpulan Hadits, Situs Pondok Pesantren, Artikel-artikel Islami.