Keutamaan Berjalan Ke Masjid

1050. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa pergi ke masjid pada waktu pagi atau sore hari,
maka Allah menyediakan untuknya suatu hidangan - yang lazim
diberikan untuk tamu - di syurga, setiap kali ia pergi pagi atau sore
hari itu." (Muttafaa'alaih)

1051. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Nabi s.a.w.
bersabda:
" Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian ia pergi ke salah
satu dari beberapa rumah Allah - yakni masjid - untuk menyelesaikan
salah satu shalat wajib dari beberapa shalat yang diwajibkan oleh Allah,
maka langkah-langkahnya itu yang selangkah dapat menghapuskan satu
kesalahan sedang langkah yang lainnya dapat menaikkan satu derajat."
(Riwayat Muslim)
1052. Dari Ubay bin Ka'ab r.a., katanya: "Ada seorang dari golongan sahabat
Anshar yang saya tidak mengetahui seseorangpun yang rumahnya lebih jauh
letaknya dari rumah orang itu jikalau hendak ke masjid, tetapi ia tidak
pernah terlambat oleh sesuatu shalat - yakni setiap shalat fardhu ia mesti

mengikuti berjamaah. Kepadanya dikatakan: "Alangkah baiknya jikalau
engkau membeli seekor keledai yang dapat engkau naiki di waktu malam gelap
gulita serta di waktu teriknya panas matahari." la menjawab: "Saya tidak senang
kalau rumahku itu ada di dekat masjid, sesungguhnya saya ingin kalau jalanku
sewaktu pergi ke masjid dan sewaktu pulang dari masjid untuk kembali ke
tempat keluargaku itu dicatat pahalanya untukku."
Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Allah telah mengumpulkan untuk pahala
kesemuanya itu - yakni waktu pergi dan pulangnya semuanya diberi pahala." (Riwayat Muslim)
1053. Dari Jabir r.a., katanya: "Ada beberapa bidang tanah di sekitar masjid itu
kosong, lalu keluarga Bani Salimah berkehendak akan berpindah di dekat
masjid. Hal itu sampai terdengar oleh Nabi s.a.w., lalu beliau bersabda kepada
mereka: "Ada berita yang sampai kepadaku bahwa engkau semua hendak
berpindah di dekat masjid." Mereka menjawab: "Benar, ya Rasulullah. Kita
memang berkehendak demikian." Beliau lalu bersabda lagi: "Hai keluarga Bani
Salimah, bekas langkah-langkahmu - ke masjid itu - dicatat pahalanya untukmu
semua. Maka itu tetaplah di rumah-rumahmu itu saja, tentu dicatatlah bekas
langkah-langkahmu semua itu." Mereka lalu berkata: "Kita tidak senang lagi
untuk berpindah."
Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Imam Bukhari juga meriwayat-kan yang
semakna dengan Hadis di atas dari riwayat Anas.
1054. Dari Abu Musa r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya sebesar-besar manusia perihal pahalanya dalam shalat ialah
yang terjauh di antara mereka itu tentang jalannya lalu lebih jauh lagi. Dan
orang yang menantikan shalat sehingga ia dapat mengikuti shalat itu bersama
imam adalah lebih besar pahala-daripada orang yang melakukan shalat itu -
dengan munfarid -lalu ia tidur." (Muttafaq 'alaih)
1055. Dari Buraidah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Sampaikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang ber-jalan di waktu malam ke masjid-
masjid bahwa mereka akan memperoleh cahaya yang sempurna besok pada
hari kiamat." (Riwayat Abu Dawud dan Termidzi)
1056. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sukakah engkau semua kalau saya tunjukkan akan sesuatu amalan yang dapat
melebur semua kesalahan dan dengan-nya dapat pula menaikkan beberapa
derajat?" Para sahabat men-jawab: "Baiklah, ya Rasulutlah." Beliau s.a.w. lalu
bersabda: "Yaitu menyempurnakan wudhu' sekalipun menemui beberapa hal
yang tidak disenangi - seperti terlampau dingin dan sebagainya, banyak-nya
melangkahkan kaki untuk ke masjid dan menantikan shalat sesudah
melakukan shalat. Itulah yang dapat disebut ribath, itulah yang disebut ribath
- perjuangan menahan nafsu untuk memper-banyak ketaatan pada Tuhan."
(Riwayat Muslim)
1057. Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jikalau engkau
semua melihat seseorang membiasakan -pulang pergi - ke masjid, maka
saksikanlah ia dengan keimanan -yakni bahwa orang itu benar-benar orang
yang beriman. Allah Azzawajalla berfirman: "Hanyasanya yang meramaikan
masjid-masjidnya Allah ialah orang yang beriman kepada Allah dan hari
akhir."* sampai ke akhir ayat.

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
* Kelengkapan isi ayat di atas, yang tercantum dalam surat al-Bara'ah atau
at-Taubah, ayat 16, artinya adalah sebagai berikut:
"Serta mendirikan shalat dan menunaikan zakat, juga tidak takut melainkan
kepada Allah. Maka mudah-mudahanlah mereka itu termasuk golongan
orang-orang yang rnemperoleh petunjuk benar - dari Tuhan."