1243. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan
Allah yang dimuliakan - yakni Muharram - dan seutama-utama shalat
sesudah shalat wajib ialah shaliatullail - yakni shalat sunnah di waktu malam."
(Riwayat Muslim)
1244. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Tidak pernah Nabi s.a.w.
itu berpuasa dari sesuatu bulan lebih banyak daripada Sya'ban, karena
beliau s.a.w. itu berpuasa dalam bulan Sya'ban itu seluruhnya." "Dalam
suatu riwayat disebutkan:
"Beliau s.a.w. itu berpuasa dalam bulan Sya'ban, melainkan sedikit
sekali yang tidak - yakni sebagian besar dalam bulan ini dipuasai."
(Muttafaq 'alaih)
1245. Dari Mujibah al-Bahiliyah dari ayahnya atau dari paman-nya - yakni
saudara lelaki dari ayahnya, bahwasanya ia - ayah atau pamannya itu -
mendatangi Rasulullah s.a.w. kemudian pergi lagi. Selanjutnya ia
mendatangi Rasulullah s.a.w. lagi sesudah setahun, tetapi hal-ihwal serta
keadaan tubuhnya telah berubah. la lalu berkata: "Ya Rasulullah, apakah
Tuan tidak mengenal lagi kepada saya?" Beliau s.a.w. bertanya: "Siapakah
engkau?" la menjawab: "Saya adalah al-Bahili yang datang pada Tuan
tahun yang lalu." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Apakah yang menyebabkan
perubahan dirimu, padahal engkau dahulu baik sekali keadaan
tubuhmu?" la menjawab: "Saya tidak pernah makan sesuatu makanan sejak
saya berpisah dengan Tuan dahulu, melainkan di waktu malam.
Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Kalau begitu, engkau telah menyiksa
dirimu sendiri," kemudian beliau s.a.w. melanjutkan sabdanya:
"Berpuasalah dalam bulan Shabar - yakni bulan Ramadhan - dan
sehari saja dalam setiap bulan lainnya." la berkata: "Tambahkanlah itu
untuk saya, sebab sesungguhnya saya masih ada kekuatan lebih dari itu."
Beliau s.a.w. bersabda: "Berpuasalah dua hari." la berkata:
"Tambahkanlah!" Beliau s.a.w. bersabda: "Berpuasalah tiga hari." la
berkata: "Tambahkanlah!" Beliau s.a.w. bersabda: "Berpuasalah bulan-
bulan mulia - yaitu Rajab, Zulqa'dah, Zulhijjah dan Muharram - dan
tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah,
berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah." Beliau s.a.w.
bersabda demikian dengan menunjukkan tiga buah jari-jarinya lalu
mengumpulkannya dan kemudian membukanya - maksudnya tiga hari
puasa lalu tiga hari tidak dan demikian seterusnya. (Riwayat Abu Dawud)
Syahrush shabri atau bulan Shabar yakni bulan Ramadhan.
Terjamahan dari Kitab Riyadush Shalihin, Al-Quran Dan Kumpulan Hadits, Situs Pondok Pesantren, Artikel-artikel Islami.