Sunnahnya Berjabatan Tangan Ketika Bertemu Dan
Menunjukkan Muka Yang Manis, juga Mencium Tangan
Orang Shalih Dan Mencium Anaknya, Serta Merangkul
Orang Yang Baru Datang Dan Bepergian Dan Makruhnya
Membungkukkan Badan — Dalam Memberi Penghormatan
882. Dari Abul Khaththab yaitu Qatadah, katanya:"Saya berkata
kepada Anas r.a.: "Adakah cara saling berjabatan tangan itu di kalangan
para sahabatnya Rasulullah s.a.w. itu?" Anas menjawab: "Ya, ada."
(Riwayat Bukhari)
883. Dari Anas r.a., katanya; "Ketika ahli Yaman datang, lalu Rasulullah
s.a.w. bersabda:
"Orang-orang Yaman sudah datang padamu semua dan mereka itulah
pertama-tama orang yang datang dengan melakukan berjabatan tangan."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
884. Dari al-Bara' r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada
dua orang Muslimpun yang bertemu lalu keduanya
berjabatan tangan, melainkan keduanya itu diampuni dosanya oleh
Allah sebelum keduanya itu berpisah." (Riwayat Abu Dawud)
885. Dari Anas r.a., katanya: "Ada seorang lelaki berkata: "Ya
Rasulullah, ada seseorang di antara kita bertemu dengan saudaranya atau
sahabatnya, apakah ia boleh membongkokkan badan untuk
menghormatinya itu." Beliau s.a.w. menjawab: "Tidak boleh." Orang
itu bertanya lagi: "Apakah boleh ia merangkulnya dan mencium
tubuhnya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Tidak boleh, kalau baru datang
dari bepergian dan lama tidak bertemu, maka kecuali boleh merangkul
itu, seperti datang dari ibadat haji dan Iain-lain." Orang itu berkata lagi:
"Apakah boleh ia mengambil tangan saudara atau sahabatnya itu laiu
berjabatan tangan dengannya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Ya, boleh."
Diriwayatkan oleh ImamTermidzidania mengatakan bahwa ini adalah
Hadis hasan.
886. Dari Shafwan bin 'Assal r.a., katanya: "Ada seorang Yahudi berkata
kepada sahabatnya: "Marilah bersama kami pergi ketempat Nabi ini," yang
dimaksudkan ialah Nabi Muhammad s.a.w. Kedua-nya mendatangi Rasulullah
s.a.w. lalu menanyakan perihal sembilan ayat-ayat yang terang." Shafwan
seterusnya menguraikan Hadis ini sampai ucapannya: "Lalu orang-orang -
yakni dua orang Yahudi serta para hadhirin yangada di situ - sama mencium
tangan dan kaki beliau s.a.w. dan keduanya berkata: "Kita semua menyaksikan
bahwa anda adalah seorang Nabi."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan lain-lainnya dengan isnad-isnad
shahih.
887. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, ia menyebutkan sesuatu ceritera
yang di dalamnya ia mengatakan: "Lalu kita semua mendekat kepada Nabi s.a.w.
kemudian kita mencium tangan beliau itu." (Riwayat Abu Dawud)
888. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Zaid bin Haritsah datang di
Madinah dan beliau s.a.w. sedang ada dalam rumahku. Zaid
mendatanginya lalu mengetuk pintu, kemudian Nabi s.a.w. berdiri
untuk menyambutnya - karena Zaid baru datang dari bepergian - lalu
beliau s.a.w. menarik bajunya terus merangkul serta menciumnya."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini
adalah Hadis hasan.
889. Dari Abu Zar r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau
menghinakan samasekali sesuatu dari perbuatan baik sekalipun jikalau
engkau sewaktu bertemu dengan saudaramu itu lalu menunjukkan muka
yang manis berseri-seri." (Riwayat Muslim)
890. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Nabi s.a.w. mencium Hasan bin Ali,
lalu al-Aqra' bin Habis berkata: "Sesungguhnya saya ini mempunyai sepuluh
orang anak, tetapi saya tidak pernah mencium seseorangpun dari mereka itu."
Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Barangsiapa yang tidak berbelas kasihan, maka
ia tidak dibelas kasihani oleh Allah." (Muttafaq 'alaih)
Terjamahan dari Kitab Riyadush Shalihin, Al-Quran Dan Kumpulan Hadits, Situs Pondok Pesantren, Artikel-artikel Islami.