MENUTUPI CELA-CELA KAUM MUSLIMIN DAN MELARANG UNTUK MENYIAR-NYIARKANNYA TANPA ADANYA DHARURAT

MENUTUPI CELA-CELA KAUM MUSLIMIN

DAN MELARANG UNTUK MENYIAR-NYIARKANNYA TANPA ADANYA DHARURAT

Allah Ta'ala berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang suka jikalau keburukan itu mera ta di kalangan orang-
orang yang beriman, maka orang-orang yang bersikap demikian itu akan memperoleh siksa yang pedih,
baik di dunia maupun di akhirat."

241. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Tiada seseorang hambapun
yang menutupi cela seseorang hamba yang lainnya di dunia, melainkan ia akan ditutupi
celanya oleh Allah pada hari kiamat." (Riwayat Muslim)

242. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Setiap ummatku itu dimaafkan, kecuali orang-orang yang menampak-nampakkan -
kejahatannya sendiri. Sesungguhnya setengah dari cara menampakkan - keburukan sendiri -
itu ialah jikalau seseorang melakukan sesuatu perbuatan di waktu malam, kemudian
berpagi-pagi, sedangkan Allah telah menutupi keburukannya itu, tiba-tiba ia berkata -
paginya itu: "Hai Fulan, saya tadi malam melakukan demikian, demikian." Orang itu
semalam-malaman telah ditutupi oleh Allah celanya, tetapi pagi-pagi ia membuka tutup
Allah yang diberikan kepadanya itu." (Muttafaq 'alaih)

243. Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Jikalau seseorang Amah -
hambasahaya wanita - itu berzina, kemudian benar-benar nyata zinanya itu, maka hendaklah
ia dijalad - sebanyak lima puluh kali pukulan dengan cemeti - sesuai dengan had yang
ditentukan dan jangan mengolok-oloknya. Kemudian jikalau ia berzina lagi, maka jaladlah
pula sebagai hadnya dan jangan pula diperolok-olokkan. Selanjutnya jikalau ia berzina untuk
ketiga kalinya, maka hendaklah ia dijual saja - dengan menunjukkan perilakunya yang tercela kepada

calon pembelinya - sekalipun dengan harga sebanding dengan seutas tali dari rambut." (Muttafaq 'alaih)

244. Dari Abu Hurairah r.a. lagi, katanya: "Nabi s.a.w. didatangi oleh sahabat-
sahabatnya dengan membawa seorang lelaki yang telah minum arak.. kemudian beliau
bersabda: "Pukullah ia-sebagai hadnya." Abu Hurairah berkata: "Di antara kita ada yang
memukul orang itu dengan tangannya, ada pula yang memukulnya dengan terumpahnya,
bahkan ada yang memukulnya dengan pakaiannya. Setelah orang itu pergi, lalu sebagian
orang banyak itu ada yang berkata: "Semoga engkau dihinakan oleh Allah." Kemudian
Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jangan berkata demikian itu, janganlah engkau semua
memberikan pertolongan kepada syaitan - untuk menggodanya lagi." (Riwayat Bukhari)



Riyadhus Shalihin – Taman Orang-orang Shalih