KEUTAMAAN MENGHARAPKAN

Allah Ta'ala berfirman dalam mengabarkan perihal hambaNya yakni Nabi Shalih, yaitu:



"Dan saya - Shalih - menyerahkan urusanku kepada Allah, sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat

keadaan hamba-hamba. Maka Allah melindunginya dari kejahatan-kejahatan tipu daya mereka itu." (Ghafir:

44-45)



439. Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah s.a.w., sabdanya:



"Allah Azzawajalla berfirman-dalam Hadis Qudsi: "Aku adalah menurut sangkaan hambaKu

dan Aku akan selalu besertanya selama ia mengingat padaKu. Demi Allah, niscayalah Allah itu lebih

gembira kepada taubatnya seseorang hambaNya daripada seseorang di antara engkau semua yang

menemukan sesuatu bendanya yang telah hilang di padang yang luas.



Barangsiapa yang mendekat padaKu dalam jarak sejengkal, maka Aku mendekat padanya

dalam jarak sehasta dan barangsiapa yang mendekat padaKu dalam jarak sehasta, maka Aku

mendekat padanya dalam jarak sedepa. Jikalau hambaKu itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka

Aku mendatanginya dengan bergegas-gegas." (Muttafaq 'alaih)



Ini disebutkan dalam salah satu riwayat Imam Muslim. Tentang sejarahnya sudah diuraikan

di muka dalam bab yang sebelum ini - lihat Hadis no. 412.



Diriwayatkan pula dalam kedua kitab shahih Wa ana ma'ahu bina yadzkuruni, dengan nun,

sedang dalam riwayat di atas dengan kata haitsu dengan menggunakan tsa'. Keduanya adalah shahih.



440. Dari Jabir r.a. bahwasanya Ia mendengar Nabi s.a.w., sebelum wafatnya kurang tiga hari

pernah bersabda:



"Janganlah seseorang dari engkau semua itu meninggal dunia, melainkan ia harus

memperbaguskan sangkaannya kepada Allah Azzawajalla." (Riwayat Muslim)



441. Dari Anas r.a., katanya: "Saya mendengarkan Rasulullah s.a.w. bersabda:



"Allah Ta'ala berfirman - dalam Hadis Qudsi: "Hai anak Adam - yakni manusia,

sesungguhnya engkau itu selama suka berdoa dan mengharapkan kerahmatanKu, maka

pastilah Aku memberikan pengampunan padamu atas segala dosa yang ada padamu dan

Aku tidak peduli - betapa banyaknya. Hai anak Adam, andaikata dosa-dosamu itu telah

mencapai setinggi langit - karena sangat banyaknya, kemudian engkau memohonkan

pengampunan padaKu, pasti Aku mengampuninya. Hai anak Adam, andaikata engkau

datang padaku dengan membawa kesalahan hampir sepenuh bumi, kemudian engkau

menemui Aku, asalkan engkau tidak menyekutukan sesuatu denganKu, pastilah Aku akan

mendatangimu dengan membawa pengampunan hampir sepenuh bumi itu pula."



Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.



'Ananas sama-i dengan fathahnya 'ain, dikatakan bahwa maknanya itu ialah apa-apa

yang tampak padamu dari pandangan langit itu jikalau engkau mengangkat kepalamu, ada

pula yang mengatakan bahwa artinya itu ialah mega. Qurabui ardhi dengan dhammahnya qaf

dan ada yang mengatakan dengan kasrahnya qaf, artinya ialah sesuatu yang hampir

memenuhi bumi itu. Wallahu alam.